login

Artis Pemeran

Urutkan:
Profil Bene Dion

Bene Dion

Dolok Masihul, Sumatera Utara, IndonesiaBene Dion atau Bene Dionysius Rajagukguk, S.T. merupakan pelawak tunggal, sutradara, penulis, dan juga aktor Indonesia keturunan Batak. Bene tumbuh besar di Tebing Tinggi dan lulus dari SMA Negeri 1 Tebing Tinggi pada tahun 2009. Ia juga merupakan sarjana Teknik Industri di Universitas Gadjah Mada dan lulus pada tahun 2014 dengan predikat cumlaude. Pada tahun 2011, Bene mulai aktif bergabung dalam komunitas Stand Up Indo di Yogyakarta. Ia adalah salah satu peserta dari Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketiga pada tahun 2013. Ciri khas Bene adalah kerap kali menyajikan materi yang lugas dan membahas mengenai kesukuannya. Meskipun menonjolkan pembawaan logat Bataknya yang kental dan juga terkesan seperti ia sedang marah-marah, tetapi Bene tetap berhasil mengundang tawa. Selain melawak, Bene juga aktif sebagai seorang penulis. Pada tahun 2014, Bene sukses meluncurkan buku berjudul "Ngeri-Ngeri Sedap". Bene juga menjadi seorang penulis skenario dalam lima episode miniseri "2econd Chance" karya Ernest Prakasa. Selain itu, Bene memulai debutnya sebagai seorang sutradara melalui film "Ghost Writer" yang dirilis pada tahun 2019.
Profil Oki Rengga

Oki Rengga

Padang Langkat, Langkat, IndonesiaOki Rengga Winata yang lahir pada 26 Juni 1990 adalah seorang pelawak tunggal sekaligus aktor dan juga seorang mantan pemain sepak bola. Pada tahun 2015, Ia bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Medan. Namanya sebagai komika semakin dikenal setelah mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Academy pada musim ketiga di Indosiar pada tahun 2017 lalu. Satu tahun setelahnya, ia berhasil menjadi runner up di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV pada musim kedelapan. Karirnya sebagai pemain sepak bola dimulai dengan masuk ke sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) di kampung halamannya, Langkat. Awalnya ia berada di posisi pemain belakang, namun karena adanya masalah stamina ia dipindahkan ke posisi penjaga gawang. Oki sempat bermain untuk sebuah klun amatir, yaitu PPLP Sumut dan juga Poslab Labuhan Batu. Sedangkan, klub profesional pertamanya adalah PSDS Deli Serdang di mana ia bermain selama dua musim (2009-2011). Ketika terjadi dualisme dalam sepak bola nasional, ia lebih memilih bergabung dengan klub Medan Chiefs yang bermain untuk Liga Primer Indonesia dan juga hanya bermain selama beberapa bulan hingga era dualisme berakhir. Kemudian, ia bermain untuk Pro Duta selama dua musim hingga tahun 2012. Ia kemudian merasakan bermain untuk PSMS Medan, klub kebanggaan kampung halamannya, di mana posisi penjaga gawang saat itu diisi oleh Markus Haris Maulana, penjaga gawang kawakan yang juga menjadi kiper timnas Indonesia. Bahkan, dalam beberapa pertandingan krusial klub, Oki sempat menggeser posisi sang senior. Pada kurun 2015-2016 saat sepak bola Indonesia mengalami masa-masa kelam setelah sanksi dari FIFA, Oki sering berganti klub dan kemudian terakhir ia kembali bermain untuk Pro Duta pada 2017 yang bermain untuk Liga 2. Sedangkan karirnya sebagai pelawak tunggal, dimulai saat Oki bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Medan. Awalnya ia hanya menjadi penikmat, lalu ketika komunitas mengadakan sebuah kompetisi ia mulai mencoba untuk mengikuti kompetisi tersebut. Akhirnya ia berhasil memperoleh juara pertama, dan di sela-sela waktu liburnya dari kompetisi sepak bola ia mulai sering berlatih bersama komunitas. Komedi yang ia angkat adalah keresahannya sebagai salag satu pemain sepak bola yang bermain di Indonesia, khususnya dalam posisi sebagai penjaga gawang seperti dirinya. Bahkan ketika ia pindah ke Palangka Raya untuk bermain bersama klub Kalteng Putra di tahun 2016, ia juga menyempatkan berlatih bersama komunitas Stand Up Indo Palangka Raya di kala ada waktu senggang. Tidak hanya itu saja, ia juga rutin mengisi acara komunitas, baik untuk acara lokal maupun acara regional hingga antar kota. Namanya sebagai komika mulai dikenal pada tahun 2017 ketika ia mengikuti audisi Stand Up Comedy Academy di Medan dan lolos sebagai 35 besar finalis ajang tersebut di musim ketiganya. Sayangnya, Oki hanya bertahan hingga 20 besar saja sebelum akhirnya harus tereliminasi. Tidak berhenti di situ saja, Oki kemudian mengikuti kembali kompetisi melawak tunggal pada tahun 2018. Oki mengikuti Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV pada musim kedelapan. Melalui audisi di Jakarta, Oki berhasil lolos dan meraih golden tiket menjadi finalis. Pada format baru yang dalam ajang tersebut, Oki tergabung dalam tim Cak Lontong bersama Haris Teguh, Nur Arifin Ipin, Yudha Ilham, dan juga Bintang Bete. Oki yang terus konsisten dengan materi seputar kehidupannya sebagai kiper ini terus melaju dan berhasil menyisihkan beberapa finalis favorit juara. Hingga puncaknya ia juga berhasil menyisihkan Bintang Bete, komika senior di babak 3 besar, dan akhirnya ia lolos menjadi salah satu grand finalis. Meskipun sudah tampil maksimal, Oki akhirnya harus puas menjadi runner-up di SUCI 8. Hingga saat ini, Oki tercatat sebagai pemain sepak bola pertama di Indonesia yang menjadi pelawak tunggal.
Profil Indra Jegel

Indra Jegel

Binjai, Sumatera Utara, IndonesiaIndra Gunawan, S.E. atau lebih dikenal dengan nama Indra Jegel lahir pada 5 November 1989 dari pasangan Syahrul Arifin dan Sudiani. Ia merupakan seorang pelawak tunggal, pembawa acara, aktor, dan penyiar. Berkat pembawaannya yang dikenal dengan logat Melayu ketika tampil melawak tunggal, namanya juga dikenal hingga ke negara Malaysia. Bahkan, ia juga sering diundang untuk mengisi acara lawakan tunggal di negara tersebut. Indra adalah juara dari ajang Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV pada musim keenam pada tahun 2016 silam. Indra menempuh pendidikan dan lulus dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, jurusan manajemen. Kemudian, Indra menikah pada tahun 2018 dengan Sasqya Hildayati Batubara. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai satu anak perempuan yang bernama Jihane Kallula Kiyandra. Karir Indra sebagai pelawak tunggal dimulai ia masih menjadi mahasiswa. Ketika pada tahun 2012, komunitas Stand Up Indo Medan didirikan, ia pun turut bergabung. Lalu, pada tahun 2014, Indra tampil di kompetisi Liga Komunitas Stand Up Kompas TV, bersama dengan Lolox,Cacink Newe, dan juga Ridho. Mereka berhasil menjuarai kompetisi tersebut. Ia juga menjadi pengisi acara "StandUpFest" yang diadakan di Jakarta pada tahun 2015. Kemudian, pada tahun 2016, ia berhasil lolos menjadi finalis ajang Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim keenam. Di setiap penampilannya, ia selalu tampil konsisten dengan gaya bercerita dan juga pantun yang menjadi ciri khasnya. Hal ini membawanya menuju grand final dan kemudian berhasil keluar sebagai juara.
Profil Boris Bokir

Boris Bokir

Bandung, Jawa Barat, IndonesiaBoris Bokir yang memiliki nama lengkap Boris Thompson Manullang, S.H., lahir pada tanggal 25 Mei 1988. Ia merupakan seorang pelawak tunggal, presenter, dan juga aktor Indonesia keturunan Batak. Ia menempuh pendidikan dan lulus S-1 jurusan Ilmu Hukum di Universitas Katolik Parahyangan. Namanya mulai dikenal sejak menjadi salah satu peserta Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV yang didakan pada tahun 2012. Sejak 2011, Boris telah bergabung dalam komunitas Stand Up Indo Bandung. Ia sering tampil di beberapa kafe danjuga kampus di wilayah Bandung. Boris mengikuti lomba Street Comedy yang saat itu diadakan di kota Depok dan berhasil membawa juara kedua dari ajang tersebut. Lalu, pada tahun 2012, Boris mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV dan berhasil lolos menjadi salah satu dari 13 finalis. Selain itu, Boris juga tercatat sebagai kontestan dari suku Batak yang pertama mengikuti kompetisi tersebut. Namun, langkah Boris harus terhenti saat kompetisi memasuki babak tujuh besar.
Actor Avatar

Tissa Biani

IndonesiaSUMMARY Tissa Biani Azzahra (lahir 24 Juli 2002) adalah seorang pemeran, model, pembawa acara, dan penyanyi Indonesia. Ia memulai debut film panjang melalui Tanah Surga... Katanya pada tahun 2012. Tissa merupakan aktris pertama yang memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Anak Terbaik pada edisi perdananya yakni tahun 2014 atas film 3 Nafas Likas. Ia dikenal atas perannya dalam sejumlah sinetron dan seri web seperti Catatan Harian Aisha, Cinta Fitri, dan 7 Hari Sebelum 17 Tahun serta beberapa film seperti Laundry Show, The Way I Love You, dan KKN di Desa Penari yang merupakan film Indonesia terlaris sepanjang masa. Tissa merupakan satu-satunya pemeran Indonesia yang membintangi dua peringkat teratas film Indonesia terlaris sepanjang masa yakni KKN di Desa Penari (2022) dan Agak Laen (2024) yang masing-masing berada di urutan pertama dan kedua. Sebagai penyanyi, Tissa telah merilis empat lagu dengan dua diantaranya adalah lagu tema seri web. KEHIDUPAN_AWAL_DAN_PENDIDIKAN Tissa Biani Azzahra lahir pada 24 Juli 2002 di Depok, Jawa Barat dari pasangan orang tua Bobby Begjo Warasno (4 Agustus 1967 — 2 April 2023) dan Dian Estining Adhi. Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dengan kakak perempuan bernama Alita Biani Ishvara. Tissa mengungkapkan pada publik bahwa dirinya merupakan seorang muslimah. Tissa memiliki trauma dengan kucing sejak SD. Ia mengaku mulai memiliki rasa takut dengan kucing ketika ada seekor kucing yang menghampirinya saat makan dan membuat piring serta makanannya berantakan. Tissa menempuh pendidikan dasar di sebuah sekolah swasta di Depok. Sejak kelas satu hingga kelas tiga, ia selalu meraih peringkat sepuluh besar kelas. Peringkatnya menurun ketika kelas empat karena kesibukannya sebagai aktris. Hal tersebut membuat Tissa mendapat tekanan dari lingkungan sekolah, yang membuat ia memutuskan untuk menggunakan metode sekolah rumah di Amarvi School. Ia kembali untuk bersekolah umum saat SMA di jurusan IPS. Namun, Tissa merasa tidak dapat membagi waktu antara sekolah dan kegiatan syutingnya sehingga memutuskan untuk kembali sekolah rumah. Ia menempuh sekolah rumah selama SMA di Windsor Homeschooling Cibubur hingga lulus. Tissa sempat melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, tetapi saat ini ia telah dikeluarkan. KARIER 20072010: Awal karier Tissa pernah mengatakan bahwa inspirasinya untuk menjadi seorang aktris karena menonton Yuki Kato yang saat itu membintangi sinetron Heart Series. Sejak kecil, ia gemar melakukan akting dengan dirinya sendiri di depan kaca. Kemudian, ia berbicara pada orang tuanya tentang keinginannya menjadi seorang aktris. Dalam memasuki industri dunia hiburan, Tissa mengaku mengalami berbagai kesulitan karena keluarganya tidak berlatar belakang seni dan saat itu tidak memiliki koneksi dengan industri hiburan. Tissa mengawali karier di dunia hiburan sejak bangku TK. Pengalaman akting pertamanya adalah sinetron Ramadhan berjudul Pesanten Cinta pada tahun 2007. Setelah itu, Tissa mulai menjadi model iklan televisi. Ia masuk industri iklan setelah melakukan casting di rumah produksi milik Dhea Imut. Saat itu, ia mendapat koneksi dengan Dhea karena tetangga tantenya berteman dengan ibu dari Dhea Imut. 20112015: Debut film dan pendatang baru Pada usia 8 tahun, tepatnya tahun 2011, Tissa terpilih untuk membintangi sinetron Anak Kaki Gunung produksi Citra Sinema. Sinetron yang direkam di Sumatera Barat itu menjadi permulaan kariernya sebagai seorang aktris. Bersama Citra Sinema, ia juga melakukan debut film panjang dengan membintangi film arahan Deddy Mizwar berjudul Tanah Surga... Katanya. Dalam film ini, ia berperan sebagai Salina, cucu dari mantan sukarelawan Konfrontasi IndonesiaMalaysia yang tinggal di perbatasan. Film ini membawa enam Piala Citra termasuk Film Terbaik yang kemudian membuat namanya mulai diperhitungkan sebagai aktris cilik. Tissa sempat berperan dalam sinetron Ajari Aku Karate!! di tahun yang sama. Selama tahun 2013, ia membintangi sinetron komedi Kontrakan Tiga Pintu sebagai Rini Rusmini serta dua sinetron MD Entertainment yaitu Biru dan Putri Duyung. Selain itu, Tissa juga tampil dalam film Cinta dalam Kardus arahan Raditya Dika. Pada tahun 2014, Tissa berperan dalam film Suka Suka Super Seven dan Idola Cilik dalam Habis Gelap Menuju Terang sebagai Laras, menjadi salah satu pemeran utama yang bukan bagian dari Super7 dan Idola Cilik. Ia juga mencoba menjadi pembawa acara dalam program Hom Pim Pa yang disiarkan oleh Global TV. Tissa membintangi film keempatnya, 3 Nafas Likas sebagai Likas kecil, dimana ia mendapat perhatian pengamat film atas karakter yang ia perankan serta membawanya meraih penghargaan pertama Piala Citra untuk Pemeran Anak Terbaik pada FFI 2014. Dalam film tersebut, Tissa dituntut melakukan dialog dengan dialek Karo serta menghitamkan kulit, mengkritingkan rambut, dan berjalan tanpa alas kaki di adegan luar ruangan. Karakternya dalam film tersebut juga membuat ia dinominasikan oleh Piala Maya 2014 dan Indonesian Movie Awards 2015 untuk Pemeran Anak Terbaik. Peran Tissa sebagai Maryam dalam sinetron Madun produksi Amanah Surga Productions pada tahun 2015 membuat ia mulai dikenal sebagai aktris remaja. Sinetron tersebut didasarkan dari tokoh utama Tendangan Si Madun produksi MD Entertainment yang berjalan hingga 4 musim. Selain membintangi sinetron, ia juga kembali mendapatkan peran literal dalam film religi Ayat-Ayat Adinda arahan Hestu Saputra. Tissa berlatih Al-Quran selama tiga minggu sejak pagi hingga malam untuk mendalami karakter Adinda yang pandai mengaji. Perannya dalam film ini membuat Tissa kembali dinominasikan Piala Maya untuk Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih. 20162019: Film komedi dan horor pertama Tissa saat mempromosikan film komedi pertamanya, Laundry Show. Selama tahun 2016 hingga 2017, Tissa membintangi sinetron pemenang Festival Film Bandung 2016, Candra Kirana sebagai peran utama Kirana. Ia juga berperan dalam sinetron I-KTP sebagai Fitri. Ia juga hanya berperan dalam satu film layar lebar yaitu Perfect Dream arahan Hestu Saputra dimana sebelumnya mereka pernah bekerja sama dalam Ayat-Ayat Adinda. Tissa sempat menerima nominasi Festival Film Bandung 2017 untuk Pemeran Wanita Terpuji Film Televisi atas FTV Dangdut is My Dream produksi Citra Sinema. Pada tahun 2018, Tissa membintangi sinetron Catatan Harian Aisha produksi MNC Pictures, berperan sebagai peran utama Aisha. Sinetron tersebut tayang selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret dengan total 66 episode dan membuat namanya semakin dikenal publik. Karakter Aisha yang lembut dan kalem sangat belawanan dengan sifat aslinya. Dalam membantunya mendalami peran, Hadrah Daeng Ratu sebagai sutradara meminta Tissa untuk memperhatikan cara berbicara Oki Setiana Dewi sebagai referensi aktingnya. Pasca Catatan Harian Aisha, MNC Pictures kembali mengajaknya untuk membintangi sinetron komedi Tukang Ojek Pengkolan. Ia berperan sebagai Dinda yang tomboy dan memiliki nada bicara lambat. Tissa membintangi film horor pertamanya The Returning produksi Kaninga Pictures. Ia berperan sebagai Maggie dimana Tissa mendapat kesempatan untuk beradu peran dengan Laura Basuki yang membuat dirinya merasa gugup selama proses pengambilan gambar. Tahun 2019 merupakan tahun produktif bagi Tissa Biani di film. Ia mengungkapkan ingin mencari pengalaman baru dengan fokus di film dan tidak membintangi sinetron berseri. Pada 7 Februari, dua film yang ia bintangi, The Way I Love You dan Laundry Show, rilis pada hari yang sama. Dalam The Way I Love You, Tissa berperan sebagai Anya, sepupu dari Senja yang diperankan oleh Syifa Hadju. Sedangkan film lainnya, Laundry Show, merupakan film komedi pertama sepanjang kariernya. Ia berperan sebagai Tiur, seorang resepsionis dengan ekspresi datar dan jutek. Ia mendapat tawaran untuk memerankan film ini oleh Multivision saat melakukan silaturahmi lebaran 2018. Pada awalnya, ia sempat ragu untuk memainkan karakter Tiur, dimana hampir keseluruhan adegannya merupakan adegan komedi, sedangkan ini merupakan film komedi pertama baginya. Ia melakukan pendalaman karakter selama 3 bulan untuk melakukan eksplorasi karakter. Ia bersama kru dan lawan mainnya yang sebagian besar komika kemudian menciptakan karakter Tiur dengan mata sayu, suara rendah, dan kulit yang dihitamkan. Aktingnya dalam film ini pun mendapat penerimaan yang baik dari penonton. Tissa membintangi film Bumi Itu Bulat sebagai Rara yang rilis pada 11 April 2019. Setelah itu, ia membintangi film horor Makmum yang diangkat dari film pendek viral berjudul sama. Ia berperan sebagai Nurul, salah satu siswi pesantren. Film ini merupakan film horor keduanya setelah The Returning. Tissa sempat melakukan kolaborasi musik bersama Element Reunion untuk lagu rilis ulang mereka Cinta Tak Bersyarat. Badan Ekonomi Kreatif dan Kementrian Pendidikan dan Budaya Indonesia memberikan penghargaan Influencer Awards untuk kategori Instagram Influencer pada Tissa serta Nicta Gina dan Adinia Wirasti. 20202022: Debut musik dan KKN di Desa Penari Tissa berperan sebagai Sayydah dalam film Anak Garuda, yang sebelumnya diperankan oleh Rachel Amanda dalam film Say I Love You. Film ini menjalani proses syuting di Eropa dan menjadi pengalaman pertamanya syuting di luar negeri. Film tersebut dirilis pada awal tahun 2020, dua bulan sebelum pandemi Covid-19 di Indonesia. Film lainnya yang ia perankan, Benyamin Biang Kerok 2, batal ditayangkan di bioskop dan dirilis melalui video-on-demand sebagai film orisinal Disney+ Hotstar. Selama tahun 2020, Tissa hanya tampil dalam sinetron Topan dan Aisyah serta seri web horor Malapataka. Selain itu, ia berperan dalam beberapa film televisi salah satunya Tertuduh Sukses produksi Citra Sinema dan dua episode sinetron lepas Catatan Harianku. Selama awal pandemi, Tissa lebih aktif membuat video cover musik di media sosialnya. Ia juga menjadi produser eksekutif untuk film pendeknya Loved19 yang merupakan proyek kerjasama dengan Natur-E Indonesia. Tissa sendiri merupakan duta merek Natur-E Indonesia sejak tahun 2019. Pada pagelaran Festival Film Indonesia 2020, Tissa terpilih sebagai duta termuda FFI 2020 bersama Reza Rahadian, Laura Basuki, serta Chicco Jerikho yang juga terpilih sebagai duta FFI dan sama-sama peraih Piala Citra. Tissa menulis sekumpulan kata yang diterbitkan menjadi sebuah buku Untuk Kamu yang Berhak Bahagia. Buku pertamanya ini ditulis selama satu bulan dan diterbitkan oleh penerbit Bukuné pada akhir Oktober 2020. Kemampuan menulisnya dimulai sejak usia 13 tahun. Kala itu ia mencoba menulis cerita fiksi dan hanya ditunjukkan kepada keluarga dekatnya. Setelah berusia 16 tahun, Tissa cukup aktif bermain Twitter dan membagikan kata-kata singkat yang melatih kemampuan menulisnya. Buku Untuk Kamu yang Berhak Bahagia memasuki cetakan kedua pada tahun berikutnya dengan judul baru Kita Pasti Bahagia. Pada tahun 2021, Tissa membintangi film RCTI+ berjudul Nikah Duluan. Festival Film Wartawan Indonesia menominasikannya sebagai Aktris Utama Terbaik Genre Komedi atas perannya sebagai Dara dalam film tersebut. Ia juga berperan sebagai Zia Kalista dalam seri web 7 Hari Sebelum 17 Tahun yang masuk dalam daftar Sepuluh Film dan Acara Televisi Terbaik Asia Tahun 2021 oleh majalah NME serta dinominasikan pada Festival Film Bandung 2021 untuk kategori Serial Web Terpuji yang merupakan edisi pertama kategori tersebut. Tissa merilis singel pertamanya Bahagia Sama Kamu yang menandakan debutnya sebagai penyanyi. Lagu tersebut diciptakan oleh Sandy Canester, yang pernah mengajarkannya bermain gitar saat masih sekolah dasar. Sebelum mengeluarkan singel perdananya, Tissa melakukan kolaborasi dengan sejumlah musisi dengan membawakan lagu era 90-an. Salah satu musisi yang diajak saat itu ialah Dul Jaelani yang kemudian menjalin hubungan dengannya. Tissa bersama Dul membintangi film Dear Imamku yang diangkat dari novel berjudul sama. Film ini dirilis pada Lebaran Idul Fitri 2021 dan menjadi debut Dul Jaelani sebagai aktor. Selain itu, Tissa juga menjadi model video musik untuk Dul pada lagu Jas Putih dan Song for Tissa yang diciptakannya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-19 tahun. Menjelang akhir 2021, Tissa berperan sebagai Fitri dalam seri web Cinta Fitri yang diadaptasi dari sinetron populer berjudul sama. Ia juga ditunjuk untuk menyanyikan lagu tema Atas Nama Cinta yang dipopulerkan oleh Rossa dan diciptakan oleh Melly Goeslaw. Lagu tersebut diaransemen ulang menjadi versi lebih kekinian oleh Pika Iskandar. Pada perhelatan acara Festival Film Indonesia 2021, Tissa kembali terpilih sebagai duta FFI bersama ketiga duta lainnya untuk tahun tersebut Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, dan Jefri Nichol. Tissa membintangi film Indonesia terlaris sepanjang masa, KKN di Desa Penari sebagai pemeran utama bernama Nur. Film tersebut diangkat dari cerita viral di Twitter oleh SimpleMan. Produksi film ini dilakukan secara cepat dan awalnya direncanakan rilis pada 18 Maret 2020, namun mengalami penundaan hingga 2022 akibat pandemi Covid-19. Dalam film ini, ia kembali tampil berhijab dan mengasah kemampuan berbahasa Jawa serta melatih kemampuan tari dengan mengikuti workshop selama seminggu. Performanya dalam film tersebut membawanya menang sebagai Aktris Utama Terbaik dalam film Horor pada Festival Film Wartawan Indonesia 2022. Keaktifan Tissa di bidang musik selama dua tahun terakhir membawanya pada kesempatan untuk membawakan acara musik 100 Persen Indonesia yang disiarkan oleh UseePrime TV pada awal tahun 2022. Kesempatan itu datang kembali pada pertengahan 2022, tepatnya pada acara spesial TVRI bertajuk Pancasila Jiwaku dimana Tissa membawakan acara tersebut bersama pembawa acara terkemuka Raffi Ahmad, serta pada pada malam penghargaan Indonesian Movie Actors Awards 2022 untuk membawakan pra-acara tersebut bersama Calvin Jeremy. Tissa kembali dipasangkan dengan Kevin Ardilova setelah film televisi spesial RCTI Rini & Pandu, dengan berperan dalam seri web Doa Mengancam produksi Dapur Film yang merupakan adaptasi film Doa yang Mengancam arahan Hanung Bramantyo. Selain itu, ia juga tergabung dalam seri web Keluarga Cemara the Series. Tissa ditunjuk sebagai duta Festival Film Korea Indonesia 2022 atas performa aktingnya, serta I Fashion Festival memilihnya bersama lima selebritas perempuan lainnya sebagai penerima Lifestyle Awards 2022. 2023sekarang: Fokus di industri musik Tissa merilis lagu aransemen ulang Dinda Dimana milik Katon Bagaskara pada 14 Februari 2023. Sepuluh hari setelahnya, ia merilis lagu Rindu yang Palsu yang ditulis oleh Arlonsy Miraldi dan diproduseri oleh Dul Jaelani bersama Krisna Triastantya. Singel tersebut merupakan singel pertama Tissa bersama label rekaman Trinity Optima dan dianggap sebagai permulaan kariernya di industri musik. Pada bulan Maret, Tissa tampil dalam serial web Mungkin Suatu Hari Nanti yang ditayangkan di Vidio. Pada bulan yang sama, ia kembali ke dunia musik dengan merilis singel Setengah Hati yang merupakan jalur suara film mendatang berjudul sama yang ia bintangi. Ia juga merilis singel ciptaannya yang ditulis bersama Arlonsy berjudul Cukup Aku. Bermain dengan genre musik baru, lagu yang dianggap Tissa sebagai lagu yang bersemangat dibanding singel pertamanya ini rilis pada 6 Mei. Produktivitasnya di bidang musik membuat dirinya dipilih oleh Soleh Solihun untuk membintangi film Star Syndrome yang bertema musik. Selain berperan dalam film yang rilis di bioskop pada 8 Juni itu, Tissa juga mengisi jalur suara berjudul Hey Kamu yang dibawakan bersama Maisha Kanna dalam duo Sweet Judgment. Tissa dipilih menjadi pembicara dalam Young and Top National Conference 2023 pada 15 Juli. Ia juga terpilih menjadi model cover majalah Elle edisi Agustus 2023 yang bertema bakat muda. Pada 15 Agustus, Tissa tampil sebagai model musik video Amin Selamanya dari Judika. Tissa berperan dalam serial orisinal Netflix Indonesia berjudul Gadis Kretek. Serial arahan Kamila Andini dan Ifa Isfansyah itu tayang perdana di Festival Film Internasional Busan pada Oktober 2023 dan disiarkan di Netflix mulai 2 November. Sebelumnya, Tissa juga tampil sebagai pemeran utama serial CinLock - Love, Camera, Action! produksi Studio Antelope yang berhasil menjadi serial web teratas di situs Vision+. Tissa terlibat sebagai pemeran film komedi Agak Laen arahan Muhadkly Acho yang telah menyelesaikan syuting pada September 2023.
Profil Hana Malasan

Hana Malasan

Bandung, Jawa Barat, IndonesiaHana Pitrashata Malasan atau yang dikenal dengan Hana Malasan lahir pada 28 Juni 1991. Ia adalah seorang aktris, sekaligus model dan juga seorang presenter Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan lulus S-1 Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas Katolik Parahyangan. Pada 25 Februari 2017, Hana menikah dengan Falate Hansyah, yang biasanya dipanggil dengan Boy. Namun, pada akhir tahun 2023, Hana membuat pernyataan jika ia tidak memiliki suami. Karier Hana dimulai dengan menjadi salah satu model dalam finalis pada pemilihan GADIS Sampul tahun 2006 lalu. Sedangkan, kariernya menjadi seorang aktris telah membawanya membintangi sejumlah film seperti Night Bus, Langit Kala Senja, Ben & Jody, Susuk: Kutukan Kecantikan, dan lainnya.
Profil Zara Leola

Zara Leola

Jakarta, IndonesiaZara Leola yang lahir pada 16 Agustus 2006) adalah seorang penyanyi sekaligus aktris Indonesia. Zara merupakan anak sulung dari pasangan Eka Wilestari dan Enda, gitaris grup musik Ungu. Zara memiliki dua adik perempuan bernama Azahbel Lyrna Winola dan juga Azahlya Latifa Wianda. Kariernya dalam dunia musik dimulai menjadi salah satu penyanyi cilik yang membawakan lagu anak-anak. Anak pertama dari Enda Ungu ini memiliki bakat yang dipengaruhi oleh sang ayah sejak usia 3 tahun. Tidak hanya bernyanyi saja, saat berusia 12 tahun ia juga memiliki bakat menari. Aktif sejak beberapa tahun lalu, Zara sudah merilis sejumlah lagu juga single, Seperti "Move It", "Wake up", "No to Bully", dan juga "Thank You". Selain itu, Zara juga merisi lagu-lagu anak dilengkapi dengan pesan positif yang terkandung di dalamnya. Zara mengakui jika kecintaannya karena sering mengikuti sang ayah ketika sedang konser atau saat latihan di studio musiknya. Bahkan, Enda menjadi salah satu inspirasinya dalam bermusik. Tidak hanya itu, Zara juga mengaku sangat senang dapat berkenalan dengan banyak orang saat mendalami musik. Sedangkan, bakat menarinya bemula dari teman-temannya yang kerap mengikuti kelas menari. Ia lalu tertarik dan ingin mencoba untuk dipelajarinya lebih serius. Salah satu pengalaman konser yang tidak bisa ia lupakan adalah saat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hal tersebut adalah konser pertamanya yang membuat ia takjub dengan kehadiran para penggemar. Meski pun sangat senang bernyanyi, Zara tetap mengedepankan pendidikannya. Ia menuturkan jia ia hanya akan mengambil pekerjaan saat akhir pekan. Sedangkan, jika hari biasanya ia akan mengambil setelah pulang sekolah. Sedangkan, karier dalam dunia akting Zara memulai debut aktingnya dalam film anak-anak berjudul "Petualangan Menangkap Petir". Zara yang menguasai tari balet hingga tari hip hop ini merasa tertarik mencicipi dunia peran karena juga hobi menonton film. Saat ada tawaran bermain dalam film "Petualangan Menangkap Petir", ia pun tidak melewatkannya.
Profil Kiki Narendra

Kiki Narendra

Banjarmasin, Kalimantan Selatan, IndonesiaKiki Narendra merupakan aktor sekaligus musisi Indonesia yang lahir pada 28 Juni 1979. Kiki merupakan anak dari seorang psikiater bernama dan Ingrid Cynthiani. Ia juga diketahui memiliki tiga saudara kandung. Dia menampuh pendidika SMA di Negeri 4 Surakarta, dan lulus S-1 Ilmu Komunikasi (lulus) dari Universitas Merdeka Malang. Mengawali karier di dunia hiburan, Kiki memulainya pada tahun 2009 dengan mempelajari seni peran di sebuah pusat pembelajaran teater bernama Teater Populer. Lalu, pada tahun 2012, Kiki memulai debut aktingnya dengan membintangi film layar lebar "Tampan Tailor". Di tahun yang sama, Kiki juga terjun ke industri musik dengan bergabung bersama grup musik "Lucka" yang mengusung genre rok sebagai seorang gitaris. Karirnya dalam dunia akting telah berhasil membawanya untuk pertama kali dinominasikan dalam kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik dalam Festival Film Indonesia di tahun 2020, melalui perannya sebagai tokoh Bambang di film "Perempuan Tanah Jahanam" (2019).
Halaman 4 dari 131: