Artis Pemeran

Adhisty Zara
Bandung, Jawa Barat, IndonesiaAdhisty Zara yang memiliki nama lengkap Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani lahir pada 21 Juni 2003. Ia merupakan seorang penyanyi dan juga pemeran Indonesia. Selain itu, Zara adalah mantan anggota JKT48 yang tergabung di Tim T mulai 1 Desember 2016 dan lulus pada 4 Desember 2019. Zara adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Mario Saladin Akbar Kusumawardhana dan juga Sofia Yulinar. Kakaknya bernama Hasyakyla Utami Kusumawardhani, sedangkan adiknya bernama Anakin Tangguh Kusumawardhana dan juga Kenjiro Tesla Ascary Kusumawardhana. Kariernya sebagai aktris telah membawa ia membintangi sejumlah film, seperti Dilan 1990 (2018), Keluarga Cemara (2018), Dua Garis Biru (2019), Mariposa (2020), dan masih banyak lagi. Berkat perannya dalam film "Dua Garis Biru" ia berhasil meraih kategori Pemeran Utama Wanita Terfavorit dalam ajang penghargaan Indonesia Movie Actirs Awards 2020.
Adinda Azani
Bogor, Jawa Barat, IndonesiaAdinda Rizki Aprilia Azani atau yang dikenal dengan Adinda Azani adalah seorang pemeran dan model Indonesia. Pada tahun 2022 ia menikah dengan Armand Zachary Sukandar yang merupakan teman dekat sejak masa kecilnya di lingkungan rumah. Ia mengawali kariernya pada tahun 2011 sebagai seorang model. Lalu, ia mulai merambah dunia seni peran dengan membintangi film televisi dan sinetron. Seperti sinetron "Tendangan si Madun 2", "Roman Picisan the Series" yang kemudian diadaptasi menjadi film "Rompis" (2018) yang menjadi debutnya di film panjang. Sinetron tersebut membawa Adinda masuk nominasi pada ajang penghargaan Festival Film Bandung 2017 dan Silet Awards 2017. Selain itu, ia juga membintangi sinetron “Dua Dunia Salma", "Rumah Bidadari", "Suster El", "Trio Gabut Kursus Iman", "Naik Ranjang", dan masih banyak lagi.
Adinda Thomas
Bandung, Jawa Barat, IndonesiaAdinda Noviana Sari Nurjannah Thomas, S.I.Kom. merupakan pemeran, sekaligus model, pengusaha, dan juga penyanyi berkebangsaan Indonesia. Adinda adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menempuh pendidikan di Institut Komunikasi dan juga Bisnis LSPR dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi, lalu lulus pada akhir tahun 2017. Adinda memiliki hobi yang berkaitan dengan alam, seperti mendaki gunung dan berwisata. Hobi mendaki gunung datang saat ia menghadapi tugas skripsi kuliahnya. Kala itu dosen pembimbingnya menganjurkan ia untuk beristirahat sejenak agar bisa lebih fokus dalam mengerjakan skripsinya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba mendaki gunung, terlebih ia juga terinspirasi sang kakak yang juga hobi mendaki gunung. Lalu, pada 8 Oktober 2023, Adinda menikahi Raka Akmal. Sejak kecil, Adinda berkeinginan untuk menjadi seorang artis. Di masa sekolah, keluarganya sempat mengalami masalah ekonomi yang mengharuskannya untuk membantu kedua orang tuanya mencari uang. Kala itu ayahnya harus bekerja menjadi seorang agen koran dan ia pun membantu menjual. Untuk menambah penghasilan, Adinda berjualan mainan dan juga bunga di kampus yang sedang menyelenggarakan wisuda. Dalam kondisi tersebut, tak jarang ia mendapat hinaan dari orang sekitarnya. Hal tersebut diakui Dinda menjadi penyebab keinginannya untuk masuk ke dunia hiburan. Sejak sekolah dasar, Adinda sudah menjadi seorang model dan mengikuti berbagai kegiatan fashion show sejak bangku sekolah dasar. Dengan dukungan dari orang tua, ia pun masuk ke sebuah agensi model. Lalu, saat SMP, ia memiliki hobi baru yaitu bermain sepeda motor. Namun, karena sering jatuh dan meninggalkan banyak bekas luka, ia pun terpaksa berhenti dari dunia modelling. Setelah berhenti, Adinda mulai tertarik pada dunia tarik suara. Dan ternyata, ia juga pernah menciptakan sebuah lagu saat masih duduk di bangku SMA. Setelah lulus SMA, Adinda memutuskan untuk pergi merantau ke Jakarta dan kuliah di London School of Public Relations. Di masa awal kuliahnya, ia mengaku sering bolos untuk melakukan casting karena harus mencari uang untuk biaya kuliah. Menurutnya, dengan bekerja di dunia hiburan, ia bisa membagi waktu untuk bekerja dan kuliah. Selama enam bulan mengikuti casting, ia selalu gagal. Hingga akhirnya di tahun 2013, berkat bantuan teman yang mengajaknya untuk masuk ke dunia entertainment untuk pertama kalinya. Adinda memulai debutnya di dunia akting dengan berperan sebagai tokoh Mini dalam sinetron berjudul "Ibrahim Anak Betawi" pada tahun 2013 lalu. Di tahun 2014, ia fokus ke dunia akting dengan membintangi sejumlah judul FTV. Hal ini membuat kuliahnya berantakan dan juga tergiur setelah mampu mendapatkan uang dari hasil kerja kerasnya sendiri. Lalu, pada tahun 2015, Adinda berperan dalam film perdananya berjudul "Youtubers" karya Kemal Pahlevi dan Jovial da Lopez. Setelah itu, ia dipercaya menjadi pemeran utama dalam sebuah film yang sebagian besar pemerannya adalah alumni Extravaganza berjudul "The Wedding & Bebek Betutu". Adinda mulai dikenal berkat perannya dalam sinetron berjudul "Super Dede" (2015) dan juga sitkom "The East"(2017). Di akhir tahun 2015, Dinda mencoba untuk menjadi sutradara melalui film pendek berjudul "Bunda". Ia banyak meminta masukan dari Monty Tiwa yang pernah menyutradarainya saat membintangi film "Raksasa dari Jogja". Ia juga pernah bermain dalam serial televisi drama musikal di NET. berjudul "Stereo". Kemudian, pada tahun 2016, Adinda membintagi dua film layar lebar. Ia berperan sebagai tokoh Letisha dalam film "Raksasa dari Jogja" yang diproduksi oleh StarVision. Selain itu, ia juga berperan sebagai tokoh bernama Gendis dalam film "Maju Kena Mundur Kena Returns" yang diproduksi oleh MVP Pictures. Lalu, pada tahun 2017 hingga tahun 2019, Adinda bermain dalam sebuah sitkom NET. berjudul "The East". Di sitkom tersebut ia memerankan karakter Vira, seorang asisten produksi yang memiliki sifat sensitif. Pada tahun 2019, Adinda berperan sebagai tokoh Widya di film horor yang diangkat dari cerita yang viral karya SimpleMan berjudul "KKN di Desa Penari". Film tersebut merupakan produksi MD Pictures yang tayang pada tahun 2022. Dalam filmnya, Dinda diharuskan mengikuti pelatihan khusus agar bisa berinteraksi dengan ular untuk kebutuhan syuting. Kemudian, pada tahun 2020, ia membintangi film kerjasama antara Indonesia dan Malaysia berjudul "Perjalanan Pertama" karya Arief Malinmudo. Film tersebut tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021. Pada pertengahan tahun 2021, Adinda kemudian membintangi seri web yang disutradarai oleh Kuntz Agus dan diproduksi Daihatsu berjudul "Pindah". Ia berperan sebagai karakter Indah, dan beradu peran dengan Tarra Budiman yang berperan sebagai Nico. Selain itu, ia juga membintangi musim ketiga dari seri web yang diproduksi oleh BRI berjudul "Pakai Hati". Lalu, Adinda juga membintangi film independen karya Richard Oh berjudul "Menunggu Bunda" yang tayang di KlikFilm pada akhir tahun 2021. Selain berkarier di dunia hiburan, Adinda juga mengembangkan bisninsnya. Mulai dari "Langit Tak Beratap" yaitu sebuah event di alam terbuka yang rencananya akan dikembangkan menjadi sebuah perseroan terbatas. Selain itu, bisnis "Paraoel", yaitu sebuah bisnis pakaian.
Afifah Ifah'nda
Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, IndonesiaAfifah Ifah'nda merupakan pemeran dan juga penyanyi Indonesia yang lahir pada 23 April 2001. Namanya mulai dikenal berkat perannya dalam serial "Nacita". Ia merupakan putri dari pasangan Kaliek Sanhad dan Ayati. Afifah sempat menempuh pendidikan jurusan Manajemen di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, namun berstatus nonaktif. Afifah mengawali kariernya pada tahun 2010 dengan mengikuti ajang pencarian bakat bertajuk "Aksi Anak Bangsa" yang tayang di RCTI. Ia menjadi perwakilan dari daerah Pangkalpinang dan berhasil masuk ke babak 10 besar. Pada tahun 2015 ia mendapatkan kesempatan untuk menyanyikan lagu untuk tema film "7 Hari Menembus Waktu" yang berjudul "Menembus Waktu" dan lagu "Dua Hati Menemukan Cinta". Karier aktingnya dimulai melalui serial "Nacita" yang tayang di MNCTV. Kemudian, pada tahun 2020 ia berkesempatan berperan dalam film layar lebar berjudul "Rasuk 2" yang menjadi film perdananya sebagai tokoh Daya.
Aghniny Haque
Semarang, Jawa Tengah, IndonesiaAghniny Haque merupakan seorang aktris, model, sekaligus mantan atlet taekwondo berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal lahir 8 Maret 1997. Ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 9 Semarang, lalu sempat melanjutkan di Universitas Semarang, S-1 Ilmu Komunikasi, namun mengundurkan diri. Kemudian, melanjutkan lagi di Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA untuk S-1 Bahasa Inggris, namun kembali putus studi. Pada tahun 2011, Aghniny pernah menjadi bagian dari tim nasional taekwondo Indonesia. Selama berkarier menjadi seorang atlet, Aghniny pernah meraih beberapa penghargaan. Mulai dari medali perunggu dalam SEA Games (2013) yang diadakan di Myanmar, kemudian meraih medali perak pada tahun 2014 di kejuaraan taekwondo se-Asia yang saat itu diselenggarakan di Tashkent, Uzbekistan pada tahun 2014. Selain itu, ia juga berhasil meraih medali emas di ajang Thailand Open dan juga Hong Kong Open untuk kategori remaja. Serta menyumbangkan medali emas ketika mengikuti ajang kompetisi Islamic Solidary Games III di Palembang. Namun, pada tahun 2016 ia didegradasi dari pelatihan nasional karena cedera lutut yang ia alami. Hal itu membuatnya memutuskan untuk pulang ke Semarang. Saat di sana, ia mendapatkan tawaran mengikuti penyeleksian pemain untuk film "Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212". Ia pun berhasil lolos dengan mendapatkan peran sebagai karakter Rara Murni, dan karier beraktingnya pun dimulai.