Thriller Indonesia

Weni adalah seorang jurnalis yang nekat merekayasa peristiwa demi menjadi seorang narapidana. Bukan tanpa alasan, ia memiliki tujuan untuk bisa mengungkapkan misteri dari kematian sang adik, Ratna. 

Sebelumnya, Ratna meninggal setelah menempati sebuah bangsal menyeramkan yang dijuluki sebagai ruang kutukan oleh para napi. Hal ini karena bagi siapa pun yang masuk ke dalamnya akan berakhir dengan kematian. 

Di sana, Weni bertemu dengan Bela, seorang napi mafia human trafficking yang begitu ditakuti dan disegani oleh para napi. Siapa saja yang berurusan dengannya akan berakhir dijebloskan ke bangsal isolasi.

Bersamaan dengan berbagai suasana mencekam dan suara-suara mengerikan, perlahan-lahan misteri kematian di bangsal isolasi pun mulai terkuak.

Rayhan dan Sheren adalah sepasang suami istri yang baru saja mendapatkan kabar bahagia dengan kehamilan Sheren.

Namun, ketentraman keduanya terganggu saat mereka mendapatkan berbagai teror dari makhluk tak kasat mata. 

Rayhan yang sejak kecil dapat melihat makhluk halus, kali ini tidak dapat mengetahui dan mengidentifikasi gangguan di rumahnya. 

Akhirnya, Sheren meminta bantuan Tyas, teman kantornya dan juga Om Kasman yang merupakan orang pintar dan masih kerabat dekat Tyas. Namun, setelah pulang dari rumahnya, Om Kasman meninggal dunia.

Setelah diselidiki, Rayhan menemukan fakta jika ia pernah melakukan perjanjian dengan sepupunya Dinda yang sudah wafat.

Dahulu, keduanya yang memang memiliki indera keenam, berjanji satu sama lain untuk saling menjaga dan melindungi. 

Rayhan curiga, jika gangguan yang terjadi adalah ulah Dinda yang sedang menagih janji tersebut kepadanya untuk sebuah tujuan yang mungkin tidak dapat dipenuhi dengan mudah begitu saja. 

Rahayu dan kedua anaknya, Anisa dan Aan melakukan perjalanan ke sebuah desa yang akan menjadi tempat tinggal mereka. Namun, ternyata desa yang akan dituju menyimpan sebuah sejarah kelam. 

Awalnya mereka dapat menyesuaikan diri di tempat baru. Hingga suatu saat, Aan tiba-tiba saja menghilang dan tidak kunjung ditemukan.

Saat kekhawatiran semakin menjadi, Rahayu dan Anisa menemukan fakta jika Aan diculik oleh Wewe Gombel. 

Wewe Gombel adalah sosok hantu yang dikenal memiliki rambut panjang, payudara besar, dan suka menculik anak-anak di saat menjelang waktu magrib.

Tragedi ini pun membawa mereka pada asal muasal Wewe Gombel di desa tersebut, dan nama Marni pun kembali dibahas. 

Ternyata Marni adalah kunci dari misteri yang terjadi. Diketahui, dulunya Marni adalah seorang gadis penjual jamu yang meregang nyawa secara tragis.

Tak kunjung mendapatkan keadilan dalam waktu yang lama, Marni pun berubah menjadi sosok Wewe Gombel.

Setelah menemukan kelemahan sosok mengerikan tersebut, Rahayu dan Anisa berhasil menemukan Aan.

Namun, sejak saat itu sikap Aan berubah, ia lebih banyak melamun dan tampak kehilangan akal sehatnya. 

Risang Wisangko adalah seorang kolektor yang memiliki rumah megah. Ia pun mewariskan rumah tersebut pada kedua anaknya yaitu Randi dan Bian, dengan bantuan Mayang, Prof. Dirga, dan Darmo. 

Mereka memutuskan untuk merenovasi rumah tersebut dan dipugar menjadi sebuah museum. Hal ini karena di dalam rumah tersebut banyak peninggalan-peninggalan berharga dan bersejarah, mulai dari prasasti, arca, hingga senjata yang sudah berumur ratusan tahun. 

Hingga suatu saat, Nina dan rekan-rekannya ditugaskan untuk melakukan survei. Namun, mereka tidak sengaja melepas sebuah kutukan dari salah satu benda pusaka. Berbagai malapetaka pun tidak dapat mereka hindari. 

Mengisahkan sepasang kakak beradik bernama Dewi dan Sena. Keduanya kini menghadapi kesedihan sekaligus kehilangan setelah kepergian orang tua yang mereka sayangi.

Setelah kepergian orang tuanya, Dewi dan Sena baru mengetahui jika mereka mendapatkan warisan.

Bukan hanya warisan biasa, tapi warisan itu merupakan sebuah peninggalan yang telah lama diturunkan dari leluhur mereka ke generasi-generasi selanjutnya.

Namun, semenjak Dewi dan Sena menerima peninggalan tersebut, mereka dihantui berbagai peristiwa ganjil yang aneh dan penuh dengan teror.

Sebenarnya mereka tidak mengharapkan warisan itu, tapi kini keduanya harus hidup berdampingan dengan warisan sekaligus peninggalan nenek moyang mereka.

Bisakah keduanya mengatasi rangkaian teror menyeramkan dan mengungkap apa sebenarnya di balik warisan yang menghantui mereka?