Bu Tejo Sowan Jakarta

Makmur adalah seorang tentara Indonesia yang terpaksa harus meninggalkan istrinya, Sari, yang sedang hamil tua. Ia tidak punya pilihan saat peperangan terjadi, dan Makmur harus membela NKRI. 

Di medan peperangan, Makmur bersama-sama berjuang dengan Supra, Fajrul, Jaka, dan Solah.

Mereka berjanji sebagai sahabat untuk berjuang sehidup semati. Tidak hanya itu saja, Makmur juga bertekad untuk kembali ke sisi istrinya tercinta. 

Harapannya pun terwujud, kini Makmur kembali pulang dan menemukan Sari telah melahirkan anak mereka yang bernama Cipluk.

Teman-teman Makmur juga merasa bahagia sekaligus iri dengan kemesraan Makmur dan istrinya yang luar biasa cantik. 

Namun, tiba-tiba mereka mendengar desas desus jika sebenarnya Sari telah meninggal dunia. Jadi, selama ini siapakah Sari yang mereka temui?

Apakah ia adalah sosok arwah gentayangan yang selama ini menunggu suaminya pulang?

Bagas memutuskan untuk mendaki ke gunung Madyopuro. Tidak sendirian, ia pun mengajak temannya Lenny untuk ikut bersama.

Mereka pun mempersiapkan diri hingga akhirnya saat hendak membeli tiket, sang penjaga memberikan nasihat. 

Ia memberitahu jika mereka harus memperhatikan mitos yang telah dipercaya oleh warga setempat, hal ini juga menjadi peringatan untuk para pendaki gunung Madyopuro lainnya.

Mitos itu adalah melarang para pendaki berkelompok dalam jumlah ganjil. Selain itu, para pendaki juga tidak disarankan untuk menengok ke belakang saat melakukan perjalanan menuju puncak. 

Sambil memahami larangan-larangan tersebut, Bagas dan Lenny pun memulai pendakian. Tiba-tiba di tengah perjalanan, keduanya bertemu dengan Dicky, Juna, dan juga Andrew yang akhirnya  bergabung bersama mereka.

Namun, beberapa lama kemudian, mereka semua baru menyadari jika jumlah kelompok saat ini ganjil. Tidak hanya itu saja, mereka juga meyakini jika salah satu dari rombongan kemungkinan besar melanggar mitos dengan menengok ke belakang. 

Kekhawatiran mereka pun terbukti dengan adanya teror dari berbagai sosok misterius penghuni gunung Madyopuro. Terlebih keadaan semakin menakutkan saat mereka tersesat tepat di saat malam satu suro. 

Minar dan Sahat adalah sepasang suami istri yang berasal dari keluarga Batak. Rumah tangga mereka dipenuhi oleh lika-liku yang tidak mudah dan harus dihadapi. 

Mertua Minar yang sering disebut Mamak Mertua memiliki pandangan dan kepercayaan yang berbeda tentang cinta.

Mamak Mertua  menganggap cinta adalah kehadiran anak laki-laki di tengah kehidupan pernikahan sebagai penerus marga. Sedangkan, bagi Minar cinta adalah komunikasi dan quality time. 

Perbedaan ini membuat Mamak Mertua selalu saja menagih cucu laki-laki pada Minar, terlebih Minar dan Sahat kini terpaksa tinggal di rumah Mamak Mertua yang membuatnya sering mendengar banyak hal dari mertuanya tersebut. 

Hingga akhirnya Minar memutuskan untuk merencanakan kepindahannya dengan Sahat dan tinggal di rumah lain tanpa campur tangan Mamak Mertua. 

Tapi, apakah Mamak Mertua akan mengizinkannya saat Minar dan Sahar belum memberikan cucu lak-laki yang ia minta?

Kemuning merupakan gadis desa yang sedang menempuh pendidikan S2 di Turki.

Walaupun terpisah di beda negara, ia tetap teguh untuk setia menunggu cinta sejatinya, Raditya yang berjanji akan selalu setia dan suatu saat meminangnya. 

Hal itu, bahkan membuat Kemuning menolak cinta yang diutarakan oleh Dewo, yang ternyata adalah sahabat dari Raditya. Namun, suatu hari mereka pun bertemu saat Raditya mengunjungi Dewo. 

Raditya membawa kabar yang menghancurkan hati Kemuning, saat ia memutuskan untuk menikah dengan gadis pilihan ibunya dan terpaksa harus meninggalkan Kemuning. 

Si Juki dan keluarganya sedang mengalami  kesulitan ekonomi yang serba terbatas. Hal ini membuat Juki berusaha untuk melakukan apapun untuk menghasilkan uang. 

Suatu ketika, tiba-tiba saja Juki tidak sengaja menemukan peta harta karun yang ternyata adalah peninggalan nenek moyangnya. 

Ia pun mengajak Babeh, Emak, dan juga Profesor Juned untuk memulai petualangan untuk berburu  harta karun.

Diperjalanan, mereka bertemu dengan seorang pemburu harta karun lain bernama Susi, yang membantu Juki dan keluarganya menghadapi tantangan.

Tentunya, perjalanan itu tidak mudah. Mereka menemukan halangan mulai dari bertemu para bajak laut yang dipimpin oleh Kapten Badai, lalu berhadapan dengan Panglima Monyet dan pasukannya, hingga monster yang berbahaya.